PMB PKN STAN 2018 bakal kayak apa?

 

Assalamu’alaykum

Halo guys, udah tau belum kapan Penerimaan Mahasiswa Baru atau PMB PKN STAN 2018 dibuka?

Menurut pengumuman yang di rilis oleh web KEMENPAN-RB Pendaftaran sudah bisa di akses mulai tanggal 9 April 2018 sampai dengan 30 April 2018. Kalian yang menantikan pendaftaran pasti sudah tidak sabar nih ya.

Pengalamanku di PMB PKN STAN 2017

Aku mau sedikit cerita nih, mungkin aja ceritaku berguna bagi kalian. Jadi waktu itu aku ikut PMB PKN STAN 2017 dengan melalui 3 tahap yaitu,

  1.    Tes Potensi Akademik dan Tes Bahasa Inggris
  2.    Tes Kesehatan dan Kebugaran
  3.    Seleksi Kemampuan Dasar

Tes Potensi Akademik dan Tes Bahasa Inggris

Tes TPA dan TBI ini merupakan tes tahap pertama yang harus dilalui oleh setiap pendaftar. Jumlah soal yang diberikan adalah 120 soal TPA dan 60 soal TBI. Tahun 2017, ada sekitar 134.000 pendaftar yang harus bersaing untuk lolos dari tahap 1 ke tahap 2. Pelaksanaan tes dilakukan di berbagai daerah. Peserta dapat memilih sendiri tempat mereka untuk melakukan tes namun, peserta yang lolos diambil dari ranking nasional bukan per daerah sehingga yang lolos ke tahap 2 benar benar yang terbaik nasional. Ada sekitar 20.000 peserta yang lolos untuk maju ke tahap 2.

Tes Kesehatan dan Kebugaran

TKK ini dilakukan di daerah dimana kalian memilih tempat tes tahap 1, namun untuk beberapa daerah di luar jawa dijadikan satu di kota besar terdekat. TKK ini adalah tes tahap 2 dimana kalian akan di cek kesehatannya sebelum kalian melakukan lari selama 12 menit dan shuttle run membentuk angka 8 sebanyak 3 kali sebagai tes kebugaran. Waktu itu aku memilih malang sebagai tempat tes tahap pertama, jadi tes tahap kedua juga di malang. Tes dilakukan selama beberapa hari karena peserta yang lolos sangat banyak. Aku dulu datang jam 3 pagi padahal tesnya dimulai jam 6 :v. Memang seperti itulah kalau tidak mau dapat nomor antrian terakhir dan lari kalau cuaca udah panas, alhamdulillah aku dapat nomor antri 179 dan aku lari sekitar jam 8 an. Ada cerita menarik waktu aku shuttle run. Kan shuttle run membentuk angka 8 nih, ada 2 tiang berjarak 10 meter, jadi waktu itu aku hampir ngejatuhin salah satu tiang pembatas pas aku mau lanjut ke putaran ke 2, aku kaget dan berhenti di tengah tengah shuttle run ku buat mengangin tuh tiang, shock banget :”( akhirnya aku lanjutin lari lagi. aku pikir gak bakal lolos tahap 2 😦 but I made it Alhamdulillah. Tahap 2 ada sekitar 10.500 an orang yang lolos.

Seleksi Kemampuan Dasar

Jadi tahap terakhir adalah SKD. SKD itu adalah tes CPNS. Ada 3 tipe soal yaitu Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelejensi Umum, dan Tes Kepribadian. Jadi tesnya itu pakai komputer dan kita bisa langsung lihat nilai kita waktu selesai ngerjain. Kalau salah satu aja nggak lolos nilai mati walaupun nilai kalian yang lan besar, yaah you khow lah. waktu itu ada yang nilai TIU nya sempurna tapi TWK dia ada dibawah nilai mati dia langsung nangis saat itu 😦 kalau aku, total nilaiku rata rata :”) aku dulu optimis masuk soalnya dulu yang diambil dari tahap 3 6.900 an dan aku lihat rank ku masih di rank 5000 an jadi Alhamdulillah aku lolos. Kalau misalkan kalian mau lihat rank kalian setelah tes SKD, kalian bisa lihat di aplikasi CAT BKN. Download dulu di play store ada kok.

PMB PKN STAN 2018

Jadi….. Itulah PMB PKN STAN tahun 2017, untuk PMB PKN STAN 2018 ini bisa aku pastikan berbeda banget sama tahun lalu. bukan cuma soalnya tapi tahapannya pun kemungkinan besar akan berbeda. Tapi kalian harus tetap percaya sama satu web yaitu web resmi pknstan.ac.id yaaa

Kalau ada pertanyaan silakan tanya aja yaa comment below

Thank you , semangattt

Puisiku: Lelaki Perkasa Itu ‘Ayah’

Lelaki Perkasa Itu ‘Ayah’

Kerap daku teringat

Wajah lelah ayah

Keringat mengucur deras

Melewati kening dan pipi

Dia mengernyitkan dahi

Meringis menahan luka

Berat memikul duka

Namun tetap tersenyum padaku

Mentari menyengat tubuhnya

Yang hanya terbungkus lulang

Dan berangka tulang tak kokoh

Walau perut terasa lapar

Tetap menyambut kerja demi keluarga

Dulu ayah kekar bahunya

Sekarang legam termakan usia

Bungkung dan terlihat teramat lelahnya

Matanya memancarkan ratapan rindu pada sang ilahi

Di tengah malam

Dalam diam dia berdoa

‘’Tuhanku berilah keluargaku kesehatan

Berilah anakku kesuksesan

Aku cinta mereka ya Tuhan”

Lelah hilang dalam sujud lamanya

Tugas sang ayah telah selesai …

Teks Drama Ande-ande Lumut

Ande – ande Lumut

Ande-Ande lumut merupakan sebuah kisah pada zaman dahulu yang masih terkenal sampai sekarang. cerita ini mengisahkan tentang seorang laki-laki bernama Panji Inu Kertapati yang kemudian mengubah namanya menjadi Ande-Ande Lumut untuk mencari calon istrinya yang hilang, yaitu Dewi Sekartaji yang kemudian menjadi Klenting Kuning. Kisahnya mirip dengan kisah Cinderella. Oleh karena itu, saya menyebutnya Cinderella van Java. Berikut ini merupakan teks drama Ande-ande Lumut yang pernah saya mainkan waktu kelas sepuluh. Semoga dapat membantu

Keterangan

Ande –ande lumut/ R. Panji inu kertapati(AA)

Klenting Kuning/ dewi sekartaji(KK)

Ibu dadap(ID)

Ibu Klenting(IK)

Klenting Merah(KM)

Klenting Biru(KB)

Yuyu kangkang (YK)

Ande-Ande Lumut

AA              : sudah siang begini, dimana lagi aku harus mencarimu?. ( DUDUK DI BAWAH POHON)

ID               : lho nak kamu itu orang mana? Kenapa duduk- duduk di bawah pohon  Seperti gelandangan begitu?.

AA              : Anu buk, saya gak punya rumah.

ID               : waduuh ganteng – ganteng kok gak punya rumah to? Ayo kamu jadi anakku saja mau tidak?

AA              : waah mau buk, saya mau.

ID               : Tapi ada syaratnya, kamu aku beri nama Ande- ande lumut, gimana?

AA              : iya, terserah ibuk saja

***

KK              : aduh harus kemana lagi aku ini? Wah itu ada rumah, aku bisa meminta pekerjaan disana, Assalammualaikum?

IK               :Iya walaikum salam. Eh-eh-eh siapa kamu?

KK              : anu buk saya dewi sekartaji, apa boleh saya tinggal disini menjadi pembantu?

IK               : apa, tapi ada syaratnya, kamu bayarannya Cuma makan aja, terus nama kamu harus diganti, jadi klenting Kuning, kamu mau gak?

KK              : iya deh buk, yang penting saya bisa tinggal disini.

KB              : eeh, siapa ini buk?

IK               : ini pembantu baru.

KB              : rumah udah sesek gini ibu masih aja mau terima dia, gimana bayarnya?

IK               : tenang aja dia gratis kok,

KM             : asyik kita, bebas deh dari tugas rumah. Ya udah cepat masuk!

***

AA              : buk sebenarnya aku itu sedang mencari calon istriku, tapi aku gak tau harus mencari dimana lagi.

ID               : oh begitu ya, kalau begitu bagaimana kalau kita adakan sayembara.

AA              : iyalah bu, terserah saja.

***

WD             : pengumuman pengumuman diberitahukan kepada seluruh warga desa, akan ada sayembara, siapapun gadis yang belum menikah, boleh melamar ande-ande lumut, putra dari ibu dadap. Kepada yang berminat, harap mengunjungi rumah ibu dadap. Sekian terima kasih.

IK               : Waah ini bagus ini, anak-anakku harus mengikuti sayembara ini.

***

KM             : hai klenting kuning, sebelah situ masih kotor dan basah, nanti kalau aku kepeleset gimana?

KB              : iya nih kerja gitu aja gak becus, mau kamu gak dikasih makan nanti malam?

KK              : iya nona, ampun, saya akan membersihkanya lagi.

IK               : hai anak-anakku ibu punya berita yang bagus sekali, pasti kalian akan kaget mendengarnya, didesa seberang, ada sayembara.!

KM             : sayembara apa bu?

IK               : sayembara untuk mencari istri buat anaknya ibu dadap, anaknya ganteng lho kaya lagi orangnya.

KB              : waah bagus itu, ayo kak kita kesana, siapa tahu aku kepilih.

KM             : eeh enak saja, tentu akulaah yang harus kepilih,

KB              : tentu aku lah bukan kamu.

KM             : eeh siapa yang lebih tua, hah?

IK               : eh sudah, sudah, cepat nanti keburu ada yang kepilih lho,

KM-KB       : iya iya bu.

KK              : bu, aku boleh tidak ikut sayembara itu?

IK               : boleh, asal kamu harus ibu dandani dulu, kesini kamu, (memberi bedak), naah kamu kan sudah semakin cantik sekaang, hahaha

KK              : iya ibu. Terima kasih.

***

KM             : aduuh gimana cara kita nyebrang niih?

KB              : aduh gimana yaa, tidak ada jembatan.

YK              : halo gadis gadis cantik kalian terlihat sedang kesulitan.

KB              : begini kami ingin menyeberang tapi tidak bisa.

YK              ; oooh begitu, aku bisa membantu kalian, tapi ada syaratnya.

KM             : apa syaratnya?

YK              :Aku ingin mencium kalian,

KM-KB       : hiiih,

KB              : baik lah kami mau.(sudah menyeberang)

(YK mencium KB-KM)

KB              : ayuk pergi.

***

KM             : hai ibu dadap

ID               : waah ini pasti klenting merah dan klenting biru, cantik cantik sekali. Ayo mari, siapa dulu,

KM             : aku dulu bu

ID               : ande ande lumut ada putri yang mau melamarmu dia cantik jelita. Sebutkan namamu.

KM             : halo pangeran, namaku klenting merah. Maukah kau memlihku?

AA              : ibu aku tidak mau, di bau amis, pasti dia pacarnya yuyu kangkang. Cepat pergi

KM             : Huuh,

KB              : kamu pasti tidak dipilih ya, ooo kaciaan, ayo buk

ID               : ande ande lumut ada putri yang mau melamarmu dia cantik jelita. Sebutkan namamu.

KB              : nama ku klenting biru, maukah kamu memilihku ande ande lumut?.

AA              : ibu aku tidak mau, di bau amis, pasti dia kekasih yuyu kangkang. Cepat pergi

KB              : huuh, ada apasih dengan dia.

***

KK              : waah bagaimana caraku menyeberang, itu dia yuyu kang kangnya. Hai yuyu kang kang maukah kau menolongku?

YK              : aku tidak mau kau jelek sekali, aku tidak mau.

KK              : ayolah aku punya hadiah untukmu. Nanti akan kuberikan padamu.

YK              : baiklah, aku akan menolongmu.

KK              : Terima kasih yuyu kang kang, ini hadiahmu(melempar kayu)

YK              : aaah (hilang)

Flashback

KK              : aku tersiksa sekali berada di rumah itu.

PERI           : klenting kuning jika nanti kamu bertemu dengan yuyu kang kang tolong lemparkan kayu ini.

KK              : kamu siapa?

PERI           : tenang saja aku berniat menolongmu. Jangan lupa lemparkan tepat pada mukanya.

Flashback end.

KK tersenyum

***

KK              :kak kenapa kalian terlihat sedih?

KM             : ada apa kamu mau ngelamar juga? Ngaca dulu doong.

KB              : kamu pasti juga tidak akan diterima seperti kita.

ID               : ayo. ande ande lumut ada putri yang mau melamarmu rupanya jelek sekali. Sebutkan namamu.

KK              : nama saya klenting kuning, saya berasal dari desa seberang.

AA              : (suara hati: aah aku kenal suara itu, itu adalah kekasihku.) ibu, aku mau, aku mau menikah dengan putri itu, biarpun mukanya jelek aku mau, karena dia adalah kekasihku.

KK              : panji? Aku senang bisa menemukanmu.

KM-KB       : apa? Kenapa kamu yang kepiliih?

AA              : ibu sebenarnya kami adalah pasangan yang terpisah karena suatu hal, jadi tolong restui kami.

ID               : iya ibu merestui kalian.

Akhirnya dewi sekartaji dan R. Panji hidup bahagia

***

Anda pengurus OSIS? Saya hampir. Anda Bantara? Saya hampir. Anda Drum Band? Saya IYA. Anda cinta keluarga? Saya sangat.

peranan-komunikasi

Sebelum mengawali pagi ini mari berdoa. … … …

Yak sudah. Apa kabar pengunjung yang masih sedikit…. Saya mau membahas sedikit mengenai pengurus OSIS, Bantara, Drum Band dan keluarga nih.

Waktu awal masuk SMP saya pernah ditawari jadi pengurus OSIS, padahal di selebarannya saya sudah tulis “Tidak tertarik.” Tapi di kolom pernah jadi apa di SD, saya tulis “Petugas pengibar bendera.” Jadi, saya ditawari. Apa boleh buat jadi saya ikuti saja prosedur Calon Pengurus Osis.

Tapi waktu tahap terakhir, saya tidak mengikutinya karena waktu itu kemahnya di Rawa Biru yang terkenal angker. Jadi orang tua nggak ngebolehin. Waktu berkumpul, kakaknya tanya “Ada yang ga boleh ikut?” Saya mengacungkan ujung jari dengan berat, apa boleh buat setelah itu saya didepak dari sana langsung, iya langsung. Padahal saya sudah banyak berkorban mental dan materi.

Saat awal masuk SMA, teman-teman memaksa dan beberapa kakak kelas mengharapkan saya ikut CPO (Calon Pengurus OSIS). Tapi setelah mengikuti beberapa tahap, saya sakit. Sampai harus meniduri benda putih nan empuk selama tiga hari di rumah sakit. Gak jadi lagi deeh ikut CPO. Lagi pula ortu juga tidak mengijinkan. Huuhuhu.

Setelah beberapa bulan berlalu, ada perekrutan calon Bantara Pramuka. Karena teman-teman saya pada ikut, saya ikut-ikutan juga. Apalagi waktu itu wajib ikut kan. Tapi naasnya saya dilarang keras ikut pramuka oleh orang tua. Katanya sih “ngapain ikut Pramuka? berbahaya tahu!” Apa boleh buat lagi, saya langsung keluar dari pramuka. Gara-garanya sih gak boleh nginap di sekolahan… huhuhuaa. Padahal saya sudah mengisi banyak poin di SKU.

Akhirnya hampir bersamaan dengan keluarnya saya dari pramuka ada TC ( Training Center) yang diadakan Drum Band yang mengharuskan saya dan teman-teman menginap di sekolah. karena saya ikut ekstra tersebut, otomatis saya harus ikut. Tapi saya takut saya tidak boleh ikut sama orang tua. Akhirnya setelah memohon dengan sangat dan tanpa bentak-bentakan tentunya. Saya boleh ikut, iya saya boleh ikut TC. Tapi jam 10 malam harus pulang dan berangkat pagi lagi. -.-

Benar-benar, hidup saya seperti tokoh dongeng Cinderela yang pulang jam 10 malam di tengah-tengah pesta latihan dan seperti Rapunzel yang tak boleh pergi ke mana-mana. Dalam hidup saya, saya belum pernah tidur di tempat lain sendiri kecuali bersama orang tua. Bahkan saat ini saya masih dikelonin sama ibuk. It’s true! Why they do that? I don’t know.

Tapi aku cinta orang tuaku. Sangat cinta. Cinta selama-lamanya. Bukannya lebay tapi memang seorang anak harus begitu.

Untuk pengurus OSIS dan Bantara Bye-Bye! Kalian hebat bisa mengurus anak sesekolahan tanpa di bayar pula.

“Love you parents!”

Cerpenku Jaman Dahulu: Indahnya Pulau Moyo

1436406moyo-2780x390

Pulau Moyo

imageblog-1

(sumber: internet)

pulau-moyo

(sumber: Internet)

Dalam cerpen ini aku hanya ingin memberitahu orang-orang bahwa ada pulau yang indah di Pulau Sumbawa. Menurutku pulau ini bagus, sayangnya belum banyak yang tahu. Malah warga negara asing sudah banyak tahu. Sebagai warga negara indonesia yang memilikinya, harusnya merasa rugi kalau gak ke sini. Oh ya ini cuma cerpen ya… bukan kisahku yang sebenarnya. Aku anak kandung orang tua kok. ^^ hehehe.

Inilah cerpennya.

Indahnya Pulau Moyo

Mentari mulai menampakkan sinarnya. Ku kayuh sepedaku menyusuri pantai yang belum ramai ini. Udara yang baru saja aku hirup menyejukkan paru-paruku. Segar sekali. Cahaya hangat mentari menimpa kulitku. Dari ujung laut terlihat secuil badan bulat matahari, agak silau memang. Yah… inilah surise of Sumbawa, tanah kelahiranku. Marina namaku. Aku adalah putri laut, itulah julukan yang diberikan orang-orang kepadaku. Karena, aku sering sekali bermain di laut, laut sudah seperti rumah kedua bagiku. Aku ingin Pulau Moyo di Sumbawa ini lebih dikenal oleh orang-orang dari mancanegara. Siapa tahu aku bisa menemukan orang tuaku saat mereka berkunjung ke sini.

Ku kayuh sepedaku lagi menuju rumah tercintaku. Rumah orang tua asuhku. Setibanya matahari di seperempat langit. Aku memulai aksiku. Aku mengenakan pakaian renang sekaligus peralatan untuk diving. Pulau Moyo ini merupakan sebuah pulau yang terletak sekitar 3 kilometer dari lepas daratan Pulau Sumbawa. Menurutku, daya tarik utama dari pulau ini adalah lautnya yang indah. Pulau Moyo ini dikelilingi oleh terumbu karang alami yang ideal untuk snorkeling. Di sana juga terdapat hiu putih yang sering berenang dekat dengan penyelam, atau juga hilir mudik bersama ikan pari serta segerombolan ikan tropis lainnya. Sebagai pecinta alam aku sangat menyukai diving, snorkeling dan menjelajahi kedalaman hutan yang alami.

Saat aku menyelam di sekitar terumbu karang, aku senang sekali melihat ikan yang berenang di sekitar karang. Ada ikan badut, ikan sirip kuning, ikan harimau, dan bahkan terkadang aku melihat ikan hiu sirip hitam di dasar laut. Ikan hiu tersebut tidak berbahaya karena bukan termasuk ikan yang agresif. Semakin aku ke dalam laut, aku semakin terpesona akan keindahannya. Di kedalaman laut itu terdapat koral yang sangat cantik aku harap tidak ada yang akan merusaknya, aku juga berharap orang-orang yang sudah mengetahui Pulau Moyo yang ku promosikan sebagai tempat wisata untuk liburan ini memiliki hati yang bersih dan orang yang cinta alam. Aku sangat menyukai ikan badut. Mengapa? Karena aku sering sekali melihat film Nemo. Di mana, ada seorang ayah yang mencari anaknya yang di ambil oleh penyelam yang tidak bertanggung jawab. Andai saja jika aku bisa bahasa ikan, aku pasti mengetahui keluh kesah mereka. Aku tidak pernah mau mengambil ikan sebagai peliharaan karena, siapa tahu ikan tersebut memiliki keluarga yang sangat menyayanginya, dan apa yang terjadi bila ikan yang kuambil terpisah dari keluarganya. Seperti aku yang telah ditinggal oleh ibuku. Ikan itu pasti akan sangat sedih.

Setelah beberapa jam berada di kedalaman laut, aku memutuskan untuk menyudahi penyelaman ini. Aku pergi ke pinggir pantai untuk melihat karang tempat dimana aku dibuang. Aku sangat sedih membayangkan seperti apa kejadiannya. Untuk menenangkan perasaan berkecamuk didalam hatiku aku pergi ke salah satu, air terjun di kedalaman hutan Pulau Moyo. Air terjun tersebut bernama Sengalo. Air terjun ini tampak mempesona karena kealamiannya. Air terjunnya yang masih murni dan jernih ini menjadi daya tarik tersendiri untukku. Meskipun aku sudah pergi beberapa kali ke air terjun ini, aku sama sekali tidak merasa bosan akan keindahannya, melainkan aku semakin penasaran seperti apa ujung sungainya. Aku ingin menjelajahi setiap detil dari setiap tingkat yang ada di air terjun Sengalo yang indah ini. Tidak ada habis-habisnya aku menyebut kata indah dalam hatiku. Tidak ada habis-habisnya juga aku bersyukur kepada Tuhan, karena aku telah dilahirkan di pulau yang indah ini. Sebenarnya siapa orang tua kandungku. Aku selalu ingin bertemu dengan mereka.

Sore telah menyapa, aku harus segera pergi ke rumah agar orang tuaku tidak terlalu khawatir terhadapku, meskipun mereka sudah menduga kalau aku akan pergi ke sini lagi.

Seperti biasanya sehabis magrib aku selalu membuka blogku untuk memposting beberapa foto yang telah aku ambil sewaktu aku menjelajahi laut dan hutan tadi. Namun, ketika aku melihat sebuah komentar yang isinya ada orang yang bersedia untuk membuat sebuah promosi yang bertujuan unuk mengenalkan pulau ini. Aku merasa sangat senang sekali aku menghubungi orang itu dan orang itu bersungguh-sungguh untuk membuat promosi. Mereka memintaku untuk menjadi model iklannya, atau menjadi guide. Aku sangat terharu saat melihat diriku berada di televisi. Semoga orang tua kandungku melihatnya.

Akhirnya beberapa bulan kemudian, pemerintah daerah Sumbawa membangun Pulau Moyo secara besar-besaran. Ada bungalau, jalanan diperbaiki dan seluruh akomodasi yang diperlukan sudah disediakan untuk para turis. Aku sangat senang seluruh dunia kini telah mengenal Pulau Moyo yang pada awalnya tidak dikenal oleh siapapun menjadi ramai dengan segala hiruk pikuknya. Warga lokal kini memiliki pekerjaan baru. Dan semakin banyak turis dari luar maupun dalam negeri yang berkunjung ke pulau ini. Dan yang paling penting adalah orang yang selama ini ku pikirkan dan ku rindukan datang untuk menemuiku. Ya.. mereka adalah orang tua kandungku, mereka selama ini juga mencariku. Aku bukannya dibuang, melainkan hilang saat orang tuaku berkunjung ke Pulau Moyo ini, untung saja ada orang tua asuhku yang selama ini telah membesarkanku. Ada sedikit kekecewaan di benakku, aku yang selama ini berpikir bahwa aku dilahirkan di surga indah ini ternyata tidak dilahirkan di sini. Namun, berkat keindahan Pulau Moyo ini, aku bisa bertemu dengan orang tua kandungku. Aku sangat senang, aku mengajak kedua orang tuaku ke pantai dan melihat matahari terbit yang selalu kulihat di pagi hari.

Puisiku dimuat di Majalah Media Juni 2015: Seribu Pena Berbicara

IMG_20150820_194822

Seribu Pena Berbicara adalah puisi pertamaku yang dimuat di media massa. Seneng banget waktu itu. Ceritanya sih begini, waktu itu semua orang lagi sibuk, soalnya ada class meeting. Habis ujian soalnya. Eeh.. tiba-tiba aku dipanggil ke kantor TU. Tadinya sih gak tau apa-apa. Ternyataaaa… jeng jeng jeng! Keluar dari pintu, aku sudah pegang wesel. 50 ribu lagi… huehehe. Lumayan lah untuk makhluk sekolahan kayak aku. Sampai di rumah aku langsung tunjukin ke ortu. Ortu sih ekspresinya biasa aja. Soalnya mereka gak terlalu peduli hal kecil kaya gitu.

Awalnya aku lihat puisi teman sekelasku yang dimuat di majalah itu, berturut-turut lagi. Dalam hati aku merasa iri. Kalau dia bisa kenapa aku nggak? Jadi aku tertarik buat nulis. Setelah itu, aku jadi tertarik untuk mengikuti ekstra kurikuler KIR yang diikuti temanku tadi itu. Walaupun tidak banyak menyita perhatian siswa waktu demo ekskul di MOPDB, tapi menurutku KIR itu yang paling banyak prestasinya.

Kenapa ya KIR itu kesan awalnya membosankan? Kesannya itu selalu membuat KTI, membuat laporan, membuat apapun yang kesannya ilmiah dan kebahasaan mulu gitu. Apa karena namanya? Entahlah. Tapi syukurlah sekarang aku sudah jadi anak KIR. Dan semoga aku bisa mencetak prestasi di sana.

Oh ya ini dia puisiku yang dua bulan lalu dimuat di majalah media. Karena masih amatir jadi belum tahu mana yang benar, mana yang salah.

Seribu Pena Berbicara

Oleh: Brigita Safa’atin Nayuga

Mentari masih suci

Riuh rendah burung bernyanyi

Decit kayuhan sepeda tua

Mengiringi perjalananmu

Melangkah menuju pengabdian

Demi mendidik anak negeri

Sedetikpun tak kau abaikan

Demi masa depan yang gemilang

Seribu pena berbicara

Menjadi saksi bisu pengorbananmu

Menjalankan amanat suci

Mewujudkan cita-cita kami

Kami menunggumu …

Menunggu untuk setetes ilmu

Yang kelak akan menjadi lautan inspirasi

Melampaui gunung tertinggi

Membangun negeri dengan semangat demokrasi

Mengubah dunia antah brantah

Menuju modernisasi yang kaya akan teknologi

Makmur, sejahtera dan sentosa

Kobarkan semangatmu, mari meraih asa

Wahai pahlawan tanpa tanda jasa.

Puisiku yang belum dimuat di majalah

Lelaki Perkasa Itu Ayah

Kerap daku teringat

Wajah lelah ayah

Keringat mengucur deras

Melewati kening dan pipi

Dia mengernyitkan dahi

Meringis menahan luka

Berat memikul duka

Namun tetap tersenyum padaku

Mentari menyengat tubuhnya

Yang hanya terbungkus lulang

Dan berangka tulang tak kokoh

Walau perut terasa lapar

Tetap menyambut kerja demi keluarga

Dulu ayah kekar bahunya

Sekarang legam termakan usia

Bungkung dan terlihat teramat lelahnya

Matanya memancarkan ratapan rindu pada sang ilahi

Di tengah malam

Dalam diam dia berdoa

‘’Tuhanku berilah keluargaku kesehatan

Berilah anakku kesuksesan

Aku cinta mereka ya Tuhan”

Lelah hilang dalam sujud lamanya

Tugas sang ayah telah selesai …

Berpisah Dengan Teman Dekat Jadi Masalah?

Assalamu’alaikum

Hai teman-teman!

Kalian pasti pernah berpisah dengan teman yang sudah sangat dekat. Iya kan? Misalnya teman sebangku atau pacar.

Iya, kemarin saya merasakan itu. Waktu pembagian kelas diumumkan, ternyata saya dan teman sebangku saya berpisah. Ooh tidak!

Banyak yang mau protes supaya siswa tidak diacak di kelas yang baru ini. Tapi mau tidak mau, semua protes tidak digubris oleh pihak sekolah.

Sebenarnya, terpaku dengan teman-teman lama itu tidak baik. Ketika berpisah dengan teman dekat, kita cenderung memilih teman baru yang hampir sama dengan teman dekat kita yang dulu dan berharap semoga teman baru tersebut memiliki sifat yang sama pula dengan teman lama kita. Tetapi sebenarnya tidak ada kata teman lama atau teman baru. Kalau teman, ya teman aja. Walau jauh tapi tetap teman kan? Itu kalau memang anda orang yang tidak gampang mengurus hal semacam itu, istilahnya sih… “gak mau tahu”.

Untuk orang yang terpaku sama teman lama sih sepertinya dia bukanlah orang yang tidak pandai bersosialisasi. Jadi teman-teman, saya menyarankan anda untuk tidak mempermasalahkan berpisah dengan teman lama. Karena setahu saya orang yang tidak pandai bersosialisasi bukanlah orang yang gampang suksesnya. Itu kata pak guru lho.

Oke sekian dulu pos kali ini. Sebenarnya lagi nggak moed nulisnya. Tapi untuk membahas sekelumit hal ini saya bela-belain deh.

Wassalamu’alaikum