Lelaki Perkasa Itu ‘Ayah’
Kerap daku teringat
Wajah lelah ayah
Keringat mengucur deras
Melewati kening dan pipi
Dia mengernyitkan dahi
Meringis menahan luka
Berat memikul duka
Namun tetap tersenyum padaku
Mentari menyengat tubuhnya
Yang hanya terbungkus lulang
Dan berangka tulang tak kokoh
Walau perut terasa lapar
Tetap menyambut kerja demi keluarga
Dulu ayah kekar bahunya
Sekarang legam termakan usia
Bungkung dan terlihat teramat lelahnya
Matanya memancarkan ratapan rindu pada sang ilahi
Di tengah malam
Dalam diam dia berdoa
‘’Tuhanku berilah keluargaku kesehatan
Berilah anakku kesuksesan
Aku cinta mereka ya Tuhan”
Lelah hilang dalam sujud lamanya
Tugas sang ayah telah selesai …